Antara George Mallory dan Everest Mount Part VI
" 10 Mei...
Menjadi malam yang mengerikan dengan angin dan salju. Aku tidak tahu bagaimana tenda bisa menahannya. Sangat sedikit tidur, dan salju setebal dua inci menutupi semua bagian tenda.
Sakit kepala hebat pagi ini." Irvine menderita akibat pengaruh ketinggian. Tugasnya sebagai rekan mendaki Mallory mulai diragukan Kondisi yang buruk memaksa seluruh anggota tim kembali ke Base Camp. Ketika mereka tiba di base camp mereka menemukan dua orang stafnya telah tewas. Selain mempersiapkan untuk perjalanan ke puncak mereka juga menguburkan orang di Base Camp.
hal itu menjadi agak aneh buat Irvine menghadapi keadaan seperti itu. Salah satu NCO tiba-tiba mengalami kelumpuhan, mungkin mengalami pembekuan darah di otak yang bermula dari luka di jari-jarinya. Kawan yang malang tewas sekitar seperempat mil dari Base Camp."
Sementara itu, Mallory merencanakan rencana berbahaya lainnya menuju puncak. Tapi dia tidak melihat tanda-tanda penderitaan dari timnya dalam surat kepada anak sulungnya, Clare.
"Sayangku,
Tidak begitu banyak angin hari ini,
cuaca bagus dan hangat.
Sekarang teh bisa dinikmati
dan untuk pertama kalinya
entah dari sejak kapan,
Kita bisa pesta teh bersama
suatu hari dibulan Agustus,
ditambah kue cumi-cumi yang tawar dan hangat,
dan ada lagi yang lainnya?
bukankah kau punya ayah yang rakus!
Mallory memimpin pendakian ke jalur utara, melewati apa yang dia sebut 'pertempuran sengit dengan es. ' Jalur utara adalah kemenangan. Saya menikmati menaklukkan dinding es dan membuat kemajuan.
"Setelah itu saya sudah berada dipuncak dunia."
Melihat kembali ke lembah dia sudah lebih tinggi daripada puncak tertinggi di Eropa dan Amerika Tetapi puncak masih 6,000 kaki lagi keatas. Dijalur ini, Mallory membuat jembatan menuju Everest -
Camp 4
Dia berencana membuat camp lebih tinggi lagi diatas. Hal ini untuk membuatnya dalam keadaan siap menuju puncak. Mallory menderita batuk yang tak kunjung reda, Irvine menderita diare, dan kedinginan selalu menyelimuti mereka.
"Sayangku Ruth, Aku tak bisa tidur, menderita batuk yang tak kunjung reda sangat membuat tersiksa. Serangan badai salju menghantam tenda kami dan menggoncangnya. serangan yang tiba-tiba menghempaskannya dari tambatannya.Tidak ada musuh yang lebih berat dan menyakitkan."
Pada awal Juni, 1924 dua orang dari tim Mallory, Norton dan Somervell, memaksa naik ke gunung, tapi Everest menghempaskan mereka kembali. Diselimuti salju, Norton harus ditandu kebawah. Somervell hampir tewas tersedak sebelum dikeluarkan lewat batuk dari bagian pangkal tenggorokannya yang membeku. Sudah jelas, ini adalah waktunya pulang. Mereka dalam keadaan lemah dan kelelahan.
Badai salju sedang melanda.Tapi Mallory menolak untuk menyerah.
"Gadis tersayangku,Ini adalah masa yang sulit untuk semuanya...Mungkin hanya orang bodoh yang akan naik lagi. Tapi bagaimana bisa aku pergi begitu saja? 6 hari perjalanan ke puncak dari camp ini. 50 melawan 1, tapi kami belum mencoba dengan keras dan membuat diri kami bangga. Cinta yang besar untukmu, cinta abadimu, George." (surat untuk Ruth).
Pertanyaannya adalah mengapa George Mallory berfikir bahwa layak untuk mencobanya sekali lagi.
Saya pikir itulah caranya mendamaikan konflik dalam hidupnya, yaitu dengan mendaki gunung
dan menyelesaikannya lalu pulang menemui Ruth dan bilang 'aku berhasil, semua sudah berakhir, sekarang kita bisa melanjutkan sisa hidup kita.' Dia tahu akan hal ini. Dia tidak bisa kembali lagi nanti jika dia tidak bisa mencapai puncak. Akan menjadi mustahil bagi Ruth untuk bisa melaluinya lagi.
Mallory merasa penuh dengan energi dan kekuatan. Rencananya akan membawa barang sesedikit mungkin, bergerak cepat, dan bergegas menuju puncak." Mallory kini butuh oksigen dan Irvine lebih dari sebelumnya. Dia membutuhkan rekannya, melebihi penderitaannya akibat ketinggian, untuk menerapkan keterampilan teknisnya demi tujuan terakhir.
"Irvine telah begitu mahir dalam menangani oksigen.Dia telah membuat sebuah instrumen baru."
" 5 Juni..
Akan menjadi keberhasilan yang besar jika alat dadakanku ini membawa kami sampai ke puncak.Semua orang telah mencoba dengan begitu keras dengan bayang-bayang salju yang mengerikan. Aku telah mempersiapkan dua buah tabung oksigen untuk perjalanan kami besok pagi." Itu adalah kata-kata terakhir yang ditulis oleh Sandy Irvine.
Dia telah pergi kemanapun Mallory menginginkannya pergi, dan saya sangat yakin bahwa dia punya keinginan untuk pulang dari gunung ini dengan kedua pijakan, kedua kaki, kedua tangan utuh. Saya pikir dia tidak merasa terhibur, sama sekali, dengan pikiran bahwa dia akan mati. Saya pikir dia yakin bahwa dia itu tak terkalahkan.
Pagi hari pada tanggal 6 Juni pendaki pendamping Noel Odell memotret Mallory dan Irvine ketika mereka mencapai Jalur Utara. "Siapa yang hendak mundur ketika kejayaan menanti, kemenangan dari hasil kerja keras berada dalam genggaman mereka."
"Seseorang harus menaklukkan, meraih sukses, mencapai puncak...untuk tahu bahwa tidak ada mimpi yang harus ditakuti."
Tidak ada apapun di Gunung Everest. Tidak ada sebongkah emas. Lalu, kenapa kita melakukan ini?
Anda ingin kebanggaan. Anda ingin merasakan berdiri dipuncak dunia. Berjudi dengan menghadapi badai salju,
Pada tanggal 7 Juni, Kameraman John Noel memfilmkan gambar terakhir dari Mallory dan Irvine. Mereka berada 2 mil diatasnya bersama pengangkut barang mereka, mendaki ke zona kematian, dimana oksigen sangat kurang membuatnya mustahil untuk berjalan terlalu lama. Di zona kematian, diatas 26,000 kaki, tubuh mengalami apa yang disebut dengan necrosis...Manusia sangat sulit untuk bisa bertahan pada ketinggian ini, dan anda seperti dikejar waktu.
Di zona kematian sekitar 2,000 kaki dibawah puncak, Mallory dan Irvine mendirikan camp terakhir mereka. Disini Mallory menulis kepada kameraman John Noel, yang menunggu sedikit kebawah untuk menfilmkan saat-saat kemenangan.
"Dear Noel,
Kita mungkin akan start besok pagi untuk mendapatkan cuaca yang cerah. Mulailah memperhatikan kami saat melintasi barisan bebatuan dibawah pyramid atau ketika mendaki kaki langit jam 8 malam."
Yang dia maksud adalah jam 8 pagi.
Dia kelelahan. Dia telah melakukan ekspedisi ini selama 3 bulan dan kini lebih dari 3 hari di zona kematian.
Bersambung ...
Note :
Tulisan ini terjadwal, yang punya blog sedang ke Gunung.
Tulisan ini terjadwal, yang punya blog sedang ke Gunung.
ana ketinggalan berapa chapter nih T____T
BalasHapusGue kok kuatir elo kenapa-napa ya, Mon? ;(
BalasHapuseksak gak sekalian aje ngikut ke hutan :p
Hapusjujur,, biasanya postingan mangki tak baca runtut dr awal sampai akir, tp utk caratan ini belom bisa, soalnya ketinggalan terus T__T moga2 ada waktu buat ngebaca part 1 sampai akir... Smentara komentar dulu, trus ditinggal ke warung kopi, pagi2 nyari kopi sobbb.... Ntar balik lagi,,
BalasHapusIkutan pesta Teh akh....
BalasHapusHadir sob :D
makin seru nih... pantau terus ya...
BalasHapusStumonK where are you ? are you still in the mountain ? please bring me something from there #hehe sok Inggris .... Masih betah berTAPA di gunung nich ???
BalasHapusheheh..bener2 pecinta alam, gunung gunung.... ndak pernah daki.. pengen rasa na gmana yaa.. :D
BalasHapuswaduhh..hampir ketinggalan part VI nich
BalasHapusHey Mon ... welcome home ya :)
BalasHapusselamat berisitrahat .. ditunggu ceritanya dr gunung
aku baca postingan2 mu semua emang nunggu yg punya blog dah balik, jadi bisa dijawab langsung
Hai Mooooooooooooo
BalasHapuskok bisa kangen saya sama penampakannya di setiap postinganku hahahaha ....
mana oleh2 dari hutan?
@Ely MeyerHey juga mba :D
BalasHapusTerima kasih lho sudah baca semuanya, pokoknya semua pertanyaan akan di jawab, hehey, serasa jadi nara sumber nih :D
@nicampereniqueHai juga mba Niq :D
BalasHapusAsiikkk, ada yang kangenin :D
oleh2 kaki bengkak, mau ??
@Bung PenhoAwas sob, benar lagi mau berangkat ... :D #emang angkot ...
BalasHapus@Niar Sri Sadono NingrumAyo ikut naek gunung bareng, nanti di jamin tahu rasanya, hehey :D
BalasHapus@Marchia DiandraAku hadir mba ... pertapaan disana sudah selesai, kini saatnya menmpas ke jahatan, wew, berasa di film Brama kumbara :D
BalasHapus@applausrgitu ya, silahkan sob di pantau, awas ada hiu ya :D
BalasHapus@Anak Rantauikut juga dong :D
BalasHapus@UswahEksak nya jaim di ajak ke hutan mba :D
BalasHapus@eksakTerima kasih sob, tapi ane gak apa-apa kok, cuma kaki doang agak bawel :D
BalasHapus@Kaito Kiddwah, gak anek kelas nih :D
BalasHapus@Uswahikut ngopi dong, santai aja, baca kapanpun bisa kan, yang penting gak mengganggu, hehey :D
BalasHapusweh, siip bgt gan. Critanya, panjang gini. Malah jadi part part . .
BalasHapus@Arief Rachmadi Blogger Pemulahehey, sory sob ceritanya kepanjangan, biar bacanya juga gak bete gitu maksudnya, wew :D
BalasHapus@Stupid monkey I like this gag apa apa
BalasHapus@Arief Rachmadi Blogger PemulaSyukur sob, kalo gitu mah :D
BalasHapus@Stupid monkey ogah, wong kakiku juga bengkak kelamaan duduk nungguin pelanggan nganterin duit :P
BalasHapus@nicampereniquewew ... enakan bengkak kaya gitu kayanya dari pada kaya gini :D
BalasHapusOm manki ini sedang kenapa sih? kabur ke Gunung kok malahnya nulis panjang2 dan terjadwal gitu yak?
BalasHapusbtw, baru sekali ini masuk blog om manki via PC dan see... Lalootnya minta amfuuun. biasanya sih mobile view :((
@Syamataharigitu ya ... hmmm ... perlu di cek lagi nih, sory ya Syam ... jika blog ini membuatmu ke capean :D
BalasHapusmemang kakimu bengkak ya Mon ? perlu panggil tukang urut dong ? moga lekas sembuh ya ^_^
BalasHapusowww.. ini cerita bersambung toh.. baca-baca komentarnya kayaknya sobat ini jago bikin cerita ni.. baca dulu ah.. :D
BalasHapus@Ely Meyeriya mba, rada bengkak nih, kemarin hampir ke engkel rupanya, gak perlu lho panggil tukang urut, terima kasih doanya, sebentar lagi juga sepertinya baikan :D
BalasHapus@kata mutiara cintasilahkan sob, di baca, dinikmati, kopinya seduh sendiri ya :D
BalasHapusEh jaddi si Irvine itu matih ya...
BalasHapusEh mas paragrafnya ada yang ndak rapi, jadi agak bingung bacanya...
@Unalho, irvine nya blm mati mba, yg mati itu kru nya :D
BalasHapusyg mana ya yg gak rapih, kok gak ketemu ya :D
Surat2 yg di tulis Mallory itu di bawa oleh sapa? KAn gak mungkin di gunung ada kotak pos? 3 bulan mendaki gunung, benar2 jiwa pecinta alamnya luar biasa..
BalasHapus@Stupid monkey
BalasHapushaha mau jadi Brama Kumbara juga ? atau sahabatnya "si Buta" dari goa hantu hahaha ...
@Stupid monkey Saya sih gak capek, cuman harus bersabar lagi. gak papa deh demi om manki saya rela #gombalgagal :p
BalasHapussudah membaca smeua seri.. :D lega
BalasHapus@Tutuswah .. hebat .. Tutus ... kamu lulus :D
BalasHapus@Ririe Khayanoh, suratnya itu di bawa sama kurir mba, kan di era itu sudah ada kurir pribadi yg kerjaannya cuma bolak balik eropa secara estapet buat nganterin surat :D
BalasHapus