Perjuangan Seorang Ayah
Jika kita mengenal adanya hari Ibu yang selalu di peringati setiap tahunnya saya rasa bukanlah suatu yang berlebihan, karena sepantasnya mereka mendapatkan posisi yang sangat special dalam hati sanubari yang terdalam.
Namun bagaimana dengan seorang ayah ??
Menurut cerita dari ibu saya, saat kecil saya kerap menangis sambil memandangi foto ayah saya, karena kesibukan pekerjaannya kami jarang sekali bertemu, itu terjadi sampai saya berumur enam tahun. hal itu terjadi lantaran saat ia berangkat bekerja saya masih tertidur, dan saat beliau pulang saya sudah tertidur, karena kata ibu, saya doyan tidur, hehehe … “jadi malu”. Kesibukan itu masih terjadi saat saya menginjak Sekolah Dasar, untuk bertemu seorang ayah dan dapat bermain dengannya adalah saat yang paling saya tunggu, bahkan hingga saya dewasa seperti sekarang.
Pernah suatu saat, ayah mengajak saya sekedar berkeliling dengan motor GL-125 nya mengitari daerah pemukiman kami, kontan saja saya meloncak kegirangan. Tapi saat sudah selesai berkeliling saya tidak mau turun dari motor walaupun ibu memaksa turun, saya lebih rela menangis keras-keras sambil menarik tangan ayah, agar membiarkan tetap bersamanya.
Namun sekarang saya sadar, menjadi seorang ayah bukan sesuatu yang mudah, Beliau mempunyai tanggung jawab yang begitu besar terhadap keluarganya. Ia harus rela menghabiskan waktu dengan berbagai pekerjaan walaupun ia sangat ingin bersama keluarga.
Seorang ayah bukan hanya pemimpin dalam keluarga tapi juga sebagai guru atas segala prilaku bagi anak-anaknya. Ia senantiasa memberikan yang terbaik agar kita semua bisa hidup layak.
Terimakasih Ayah, tanpamu saya bukan apa-apa.
sudah demikian beratnya perjuangan seorang ayah, masih ada juga anak yang berani dan durhaka terhadap ayahnya... semoga membuka makin lebar mata hati kita bersama kang iia ;)
BalasHapusCocok kang, semoga saja kita bisa berbakti kepada orang tua kita, amin ..
BalasHapussaya juga suka sekali lagu Ebit G Ade, apalagi yang Titip Rindu Buat Ayah..
BalasHapusterima kasih udah mampir tadi di tempat saya...
matur nuwun
sama2, sudah sepantasnya kita saling bersilaturahmi.
BalasHapusKata teman saya, memiliki anak, baik ibu maupun bapak haruslah bisa menekan ego, mendahulukan anak untuk semua hal. :)
BalasHapusayah adalah tulang punggung keluarga, kerja keras dan pengorbanan tak ternilai harganya
BalasHapus@i2-Harmony : mungkin tergantung pribadi manusianya ya ...
BalasHapus@Rasimun Way : Betul, ayah rela jauh dari keluarga untuk keluarga.
Saya juga salah satu dari yang jarang bertemu dengan ayah saya karena beliau harus berlayar. Hanya beberapa kali saja kami pernah bermain bersama. Dan saat ini setelah saya menjadi seorang ayah saya mau meluangkan waktu untuk bermain dengan anak saya, karena saya tahu betapa rindunya seorang anak untuk bisa bermain dengan ayahnya.
BalasHapusSalam Kenal
wah .. mas deway benar2 ok ya ... dua jempol deh ... teruskan mas ..
BalasHapussalam kenal balik
Sy acungkan 4 jempol, sesuai hari ini adalah Hari Pahlawan sekaligus kita merayakan Hari Ayah yang mana beliau juga seorang Pahlawan bagi setiap kita, semoga jasa-jasanya diterima dan mendapat balasan surga, Amiiiinn
BalasHapussetuju .... Amin ...
BalasHapusAyah yang mendidik kita menjadi apa & bagaimana kedepan ?
BalasHapuskarena kita belajar mental hidup dari ayah
ayah itu ibaratnya profesi yang selalu dan selalu bekerja tiada henti
Sial, kalo baca cerita ttg ayah kok aku jadi sedih dan ...
BalasHapusemang lagunya Ebiet yg Titip rindu buat ayah sangat menyentuh.
love father.
sudah terlalu banyak yg menyanjung2 kemuliaan seorang ibu, tapi jangan lupakan ayah.
@andy : jadi inget waktu kecil saya sering meniru gaya nya ayah, thanks
BalasHapus@21inchs : wew .. gak usah sial ya ...
aku jadi sedih ni...
BalasHapusAyahku, simbol hidupku.
BalasHapusmungkin seperti itu gambarannya brother
@ryman: gak usah sedih ya ..
BalasHapus@Taman Bacaan: yep, tepat sekali brother. ;)