It starts with you

Jika ditanya tentang “it starts with you”, stupid monkey akan menjawab dengan “mengajar”. Membagikan ilmu pengetahuan yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan terlebih yang tidak mampu dan masih dalam masa belajar. Intinya sih “keperdulian”. 

Tempatnya dimana? Dimana saja! Memang sih mengajar itu bukan pekerjaan mudah, tapi, apa sih yang mudah kalau gak dimulai. Terkadang kita terlalu sibuk mengejar mimpi sehingga kita lupa bahwa di kanan dan kiri kita masih banyak orang yang membutuhkan bantuan kita. Tentunya semua tahu bahwa mengamalkan sedikit yang kita punya adalah lebih baik dari pada tidak sama sekali. 

Terkadang stupid monkey merasa miris melihat tindak ke tidak perdulian, “apa loe tega liat nenek-nenek berdiri di bus sementara banyak anak muda duduk asik sambil memainkan gadget?” ada juga yang seenaknya melempar sampah dijalanan dari jendela mobil mewahnya. “dimana coba otaknya?”. Atau kita rela kuping kita mendengar beribu kata kasar dari mulut anak-anak usia sekolah yang sebenernya mereka itu lugu? 

Bukankah menjadi suatu kebanggan dan kebahagiaan bila apa yang kita mulai membuahkan hasil seperti yang kita inginkan? Tidak ada jalan instan, semuanya membutuhkan proses, ujian selalu ada, tapi kita semua pasti mengerti dengan filosofi “1000 jalan menuju Roma”. 

Gak bermaksud sok-sok ngajarin atau sok narsis, tapi hal ini terjadi pada stupid monkey, 5 tahun yang lalu saya bukan apa-apa, tapi kini saya bisa tersenyum bangga melihat beberapa anak didik saya sudah bisa turut mengajar. Artinya akan lebih banyak dimasa mendatang anak-anak yatim/piatu dan dhuafa ini menjadi orang yang lebih berhasil dan yang terpenting mereka akan menjadi orang yang lebih perduli akan sesama.

Helmi sedang mengajar di LAB Komputer 

Aji sedang mengajar bahasa Inggris di kelas Basic

Para pengajar ini dulu hanyalah seorang siswa biasa, namun sekarang mereka sudah menemukan wujud keperdulian mereka kepada sesama tanpa pamrih. Bagaimana dengan anda? It starts with you!