Freedom

Jalan mulai berkabut saat ku lewati bentangan jalan beraspal yang membelah bukit demi bukit dan terangkai dalam satu gugusan. Pandangan mata yang hanya di terangi seberkas cahaya yang berasal dari lampu roda dua yang kupacu sejak dua jam lalu mulai melamur, sementara jari jemari sudah tak memiliki rasa lagi. Hingga sampai lah aku di suatu daratan agak tinggi dimana terbenang pemandangan lepas sejauh mata memandang.

Dan reflek saja ku teriakan kata "freedom.... aku bebas ..." dengan seluruh suara sangat nyaring dari tenaga yang tersisa.

Tentu saja teriakan itu ku lantunan setelah mendorong sepeda motor selama 2 jam dengan kondisi jalan menanjak dan kaki sedikit bengkak lantaran RANTAI sepeda motor ku putus.

"Dasar motor gak tau diri, di ajak jalan-jalan malah ngadat, bikin sengsara aja, emang loe kira, loe doang  yang bisa kesel, awas lo sampe rumah gue rongsokin ..."