Seputar Lamaran Kerja

Kemarin malam seorang teman berkeluh kesah tentang susahnya mencari pekerjaan di Jakarta, setiap hari dia mondar mandir keliling Jakarta menyatroni kantor demi kantor dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan upah dari hasil kerjanya dapat menunjang kebutuhan hidupnya sehari-hari. Tentu saja hal ini membuat hati ini miris sobat, soalnya saya tahu pasti bagaimana kondisi keseharian hidup teman saya ini..

Dia terbilang rajin dalam ibadah, pemikiran-pemikirannya pun saya rasa cerdas, walaupun hanya berbekal ijazah SMA namun pola pikir dia untuk menyelesaikan masalah terhitung bagus. Jadi saya agak bingung kalau dia ditolak di banyak tempat/perusahaan yang membutuhkan karyawan.

Setelah mengeluarkan segala unek-unek tentang mencari kerja selesai dia keluarkan, saya memberanikan diri untuk bertanya kepada teman saya ini, pertanyaanya seperti ini sob :

"elo pake pakaian apa waktu ngelamar kerja ?"

"ya pake baju rapihlah, atasan kemeja, celana panjang bahan sepatu pantopel hitam". jawabnya.

"Rambut loe disisir rapih gak waktu ngelamar ?"

"wuii, jangan salah, gue pake minyak rambut paling wangi, terus gue sisir sampe klimis". 

Dalam hati saya berkata, "gak ada yang salah deh".

Mencoba bertanya lagi, "elo dapet informasi lowongan kerja dari mana ? "

"dari koran, kan gue beli koran tiap hari buat cari lowongan kerja sob"

Saya mengangguk, artinya gak ada yang salah.

"coba liat surat lamaran kerja loe kaya gimana, pensaran gue" ucap saya seraya menjulurkan tangan.

"nih ... " kata teman saya sembari memberikan berkas lamaran kerjanya.

Segera saja berkas lamaran kerja itu saya buka, mencoba untuk meneliti satu persatu lampiran dalam berkas-berkas itu. Ijazah sudah oke, keterangan domisili juga ada, surat dokter ada, KTP, Daftar Riwayat Hidup juga sudah lengkap. Hingga akhirnya saya tersentak karena melihat lampiran surat lamaran kerja yang berisi begini sob :

Dengan Hormat,

Berdasarkan iklan yang saya baca pada surat kabar ternama di Ibukota. saya tertarik untuk mengajukan permohonan lamaran pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Adapun data-data tentang diri saya, sudah terlampir pada berkas selanjutnya. Besar lho harapan saya agar bisa di terima di tempat kerja ini. Bayangkan Pak, saya sudah mondar mandir cari kerja tapi belom ada yang menerima. Please... Pak, Bu, Om, Tante... terima saya. Ini aja gak tau bisa pulang kerumah apa enggak, ongkos udah cekak, tinggal sisa seribu rupiah, masa Bapak, Ibu Om, Tante tega sih ngebiarin saya jadi pengangguran. Sekali lagi please ... terima saya.

Atas kerjasama dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Semoga perbuatan Bapak/Ibu diterima (disisi-Nya). 

Hanya satu kata yang saya ucapkan setelah membaca surat lamaran ini, yaitu "somprettt ....".

Peringatan ...!!

Tolong untuk sobat semua yang akan melamar kerja, jangan buat surat lamaran seperti diatas ya. Bisa Amsyong nanti.